Kamis, 07 September 2017

manusia dan kodratnya



            Allah adalah  Maha segalanya. Ia tidak hanya berfikir mengenai manusia tetapi untuk seluruh alam semesta. Maka dari itu manusia  harus mampu berfikir kenapa saya diciptakan, untuk apa saya ada di dunia ini, kenapa saya dibentuk dan menjadi orang Kristen, atau mengapa saya menjadi seorang hamba Tuhan?
            Manusia juga memiliki tanggaung jawab yang lain yaitu dapat kita lihat dalam Kejadian 2:19-20 “19 lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. dibawaNyalah semua kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan sepertinya nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20 manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung diudara dan segala kepada binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang spadan dengan dia.”
Selain dari tanggung jawab diatas, manusia juga diperintahkan oleh Tuhan untuk mengusahakan dan memelihara seluruh isi bumi. Manusia diberi tanggung jawab penuh untuk memelihara ciptaan yang lain. Manusia yang bermoral dan beretika, mengetahui sisilah dan sejarahnya
1.      Amanat : memenuhi bumi, menaklukan,, berkuasalah ats ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, dan binatang merayap.
2.      Memberi nama: munculnya ide dalam memberi pada semua binatang menunjukkan daya kreasi penciptaan pada pemikiran manusia.
3.      Idea pembuatan pakaian adalah kemampuan manusia untuk mencipta, membentuk, dan menjadikan kepada manusia..
Manusia dan binatang memiliki perbedaan. artinya manusia dan binatang itu tidak sama. Manusia memiliki banyak sekali kelebihan dibandingkan dengan binatang. Jadi manusia dan binatang itu bisa dikatakan tidak seimbang. Perbedaan manusia dengan binatang tersebaut adalah antara lain :
1. komunikasi
 Salah satu perbedaan dan keunggulaan manusia dari makhluk lain adalah kesanggupan manusia untuk berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi ini merupakan perbedaan antara manusia dengan binatang. Dalam berkomunikasi itu manusia :
1.      Berbicara
Manusia itu diciptakan tidak seperti robot yang harus diatur oleh orang lain. Tak mampu berpikir, beda dengan manusia mampu berbicara dengan bahasanya sendiri. Kemampuan manusia bisa berbicara melalui mulut, bahasa isyarat dan lain-lain.
2.      Bahasa
-          Bahasa binatang diberikan bersama-sama dengan kelahirannya yang berarti bukan pelajaran. Yang berkembang sejalan dengan perkembangan organismenya, sedangkan manusia memerlukan manusia yang lain untuk mengungkapkannya dan mengajarkannya.
-          Peristiwa mulainya binatang bersuara atau burung berkicau tidak diikuti oleh suatu perubahan. Sebaliknya bagi manusia merupakan titik tolak dari keinginan-tahuan dan kreativitas yang timbul secara mendadak dan luar biasa.
-          Bahasa binatang tidak mengalami perkembangan sedangkan manusia bisa terus berkembang sejalan dengan kecerdasan. Bahasa manusia bisa terus bertambah sejalan dengan kebutuhan dan benda-benda yang diketemukan.
-          Bahasa binatang tidak dapat dialihkan atau diterjemahkan kebinatang lain sedangkan manusia mampu melakukannya.
3.      Persekutuan
Manusia sebagai mahkluk social ingin berhubungan dengan manusia yang lain.
Ketiga hal tersebut dimungkinkan karena manusia diciptakan oleh Allah sebagai gambar dan teladan Allah.
2. Keesaan  dan ketritunggalan
            1. allah yang Esa terdiri dari tiga pribadi / oknum yaitu : Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Dapat kita lihat dalam 2 Korintus 13:13 (kasih karunia Tuhan Yesus Kristus dan kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian). Juga dapat kita liaht dalam Matius 28:19; 1 Petrus 1:2
            2. manusia yang Esa terdiri dari tiga unsur : tubuh, jiwa dan roh ( I Tesalonika  5:23 :semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus,Tuhan kita.



3. kesadaran
            Seorang Filsuf Perancis menyatakan bahwa kesadaran itu, membedakan manusia dengan suatu benda. Manusia tidak sama dengan benda. Manusia juga tidak sama dengan dirinya, berubah-ubah dan terus berkembang.
1.      Kesadaran Alla terlihat dari segala sesuatu yang dilihat oleh Allah semuanya baik. (Kej.1:10,12,18,25,31. : 10Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan  air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 12 tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tmbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 18dan untuk menguasi siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 25Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata dimuka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 31maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
2.      Kesadaran manusia terlihat dari perkataan :”inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku, ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki. Sebabitu seorang laki-lai akan meninggalkan rumah ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. (Kejadian 2:23-24).
4. Kemauan untuk hidup (kehendak)
           Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita (Kej. 1:26). Ayat tersebut menyatakan maksud Allah, kehendak Allah dalam penciptaan manusia sebagai gambar dan rupa Allah maka manusia memiliki kehendak hal ini nampak dari ungkapan : sebab itu seorang laki-laki akan meniggalkan rumah ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga  keduanya menjadi satu daging  (Kej. 2:24)
5. Berpikir
            Penciptaan dunia, khususnya manusia menunjukkan daya pikiran Allah yang tidak terbatas sehingga dalam penciptaan selama enam hari itu kita lihat semuanya baik. Daya berpikir ini juga dimiliki manusia sehingga ia dapat memberi nama baik bagi dirinya maupun makluk lain diluar dirinya. (Kejadian 2:18-20 :  18Tuhan Allah berfirman :”tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja aku akan menjadikan penolong bagi, yang sepadan dengan dia.19 lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. dibawaNyalah semua kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan sepertinya nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20 manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung diudara dan segala kepada binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.”
6. pengertian
            Untuk bisa menyatakan semua baik maka dibutuhkan pengertian, bagi dirinya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia 9 kej. 2:20)
7.daya cipta
            Kuasa dan kekuatan Allah nampak dalam daya cipta ketika Ia menciptakan alam semesta. Kuasa dan kekuatan Allah nampak dalam amanat-Nya didalam Kej. 1:26-28 : 26berfirmanlah Allah :”baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung diudara dan atas seluruh ternak dan atas segala binatang melata yang merayap dibumi.”27maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya mereka.28Allah memberkati mereka,lalu Allah berfirman kepada mereka : beranakcuculah bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap dibumi)
8. Agama
            Sebagai tiruan Allah maka manusia ingin berkomunikasi dengan Allah. Demikian juga Allah ingin tidak terpisahkan dari tiruan-Nya. Sebagai tiruan jelas ada perbedaanyang hakiki antara tiruan dengan ditiru.perbedaan itu adalah dalam masalah :
1.      Keaslian
2.      Kesempurnaan
3.      Kemuliaan
4.      Bobot
5.      Nilai-nilai.


Ketika Allah telah menciptakan semuanya, maka Allah melihat bahwa manusia itu tidak baik kalau hanya seorang diri saja. Sama seperti dalam Kej. 2:18-20 : 19 lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. dibawaNyalah semua kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 20 manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung diudara dan segala kepada binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.”
            Ketika Allah membawa binatang tersebut kepada Allah ia tidak menemui orang yang sepadan dengan dia. Maka Allah memberikan seorang penolong bagi Adam (Kejadian 2:21-22 : lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur,  Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk  dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 22lalu berkatalah manusia itu:”inilah dia,tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia di ambil dari laki-laki).
Binatang dikatakan tidak sepadan dan bukan pasangan yang sepadan dengan manusia karena :
1.      Manusia (Kejadian 1:26-27; 2:7)
-          Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah
-          Manusia diberi kuasa
-          Laki-laki dan perempuan diciptakan menurut gambar dan rupa Allah
-          Memberkati
-          Manusia diciptakan dari debu tanah (dalam bahasa asli tanah yang subur/humus)
-          Menghembuskan nafas hidup kedalam hidungnya
-          Diberkati (Kejadian 5:2 : laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama “manusia” kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan.
-          Yang memberi nama manusia adalah Allah berarti manusia itu berfikir, berkesadaran, sanggup melihat secara detail, dan bisa mengevaluasi.
2.      Binatang
-          Tidak diciptakan menurut gambar dan rupa Allah
-          Binatang dikuasai
-          Dibentuk dari tanah bukan dari debu tanah
-          Tidak menghembuskan nafas hidup
-          Yang memberi nama binatang adalah manusia. Manusia mampu memberi nama binatang karena manusia itu mampu mengevaluasi.

           Itulah sebabnya mengapa Allah memberikan seorang perempuan kepada Adam yang dinamakan dengan Hawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RETREAT HAMBA TUHAN GPIAI + PENTAHBISAN KORWIL

 Retreat Hamba Tuhan GPIAI wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jabodetabek + PENTAHBISAN KORWIL Tema : KESATUAN HATI UNTUK MELAKSANAKAN VISI...

HINTS