Jumat, 01 September 2017

kitab Kolose

Nama : Natal  Ria Zega

1.      Tema utama dari kitab filipi yaitu :
1.      Pasal 1 : Sukacita dalam penderitaan
2.      Pasal 2 : Sukacita dalam melayani
3.      Pasal 3 : Sukacita karena percaya
4.      Pasal 4 : Sukacita atas berkat Tuhan
2.      Pokok penerapan yang penting dari kitab filipi yaitu :
1.      Kita harus bergantung harap hanya kebenaran yang sejati, yaitu Tuhan Yesus Kristus, bukannya bergantung pada hal-hal lahiriah, seperti harga, latar belakang keluarga, dan gelar, karena hal-hal tersebut hanyalah sementara, dan kita harus mengejar yang kekal.
2.      Firman Tuhan bukan sekedar untuk dibaca, dimengerti dan dihafal, tetapi firman Yuhan juga harus dipraktekkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
3.      Kita harus belajar untuk menjadi serupa dengan Kristus, dengan meninggalkan cara hidup kita yang lama. Dan terus berlomba untuk mencampai kesempurnaan tersebut dengan cara mengenal-Nya lebih lagi, lewat doa, saat teduh, ibadah di dalam Gereja, dll.
4.      Kita harus punya persekutuan yang dapat membangun iman kita dan kita juga dapat membangun iman orang lain, lewat persekutuan doa ataupun ibadah.
3.      Mengenai ajaran sesat di kitab kolose yaitu :
Ajaran sesat di Kolose menggabungkan unsur-unsur Yahudi dan Helenis, ketaatan kepada peraturan-peraturan makanan dan hari sabat, upacara penyunatan, dan mungkin juga fungsi perantara dari para malaikat mengingatkan pada kebiasaan dan kepercayaan Yahudi (Kol. 2:11,16,18.)
Ø  Ayat 11à Dalam Perjanjian Lama sunat merupakan tanda bahwa seorang Israel mempunyai hubungan perjanjian dengan Allah (Kejadian 17:11). Sunat melambangkan pengeratan atau pemisahan dari dosa dan segala sesuatu yang tidak suci di dalam dunia. Di bawah Perjanjian Baru, orang percaya telah mengalami sunat yang rohani, yaitu "penanggalan akan tubuh (sifat) yang berdosa." Ini suatu perbuatan rohani yang dengannya Kristus mengerat sifat lama kita yang belum dilahirkan kembali yang penuh pendurhakaan terhadap Allah serta memberikan hidup rohani atau hidup kebangkitan Kristus kepada kita (Kolose 2:12-13); ini adalah sunat di dalam hati (Ulangan 10:16; Ulangan 30:6; Yeremia 4:4; 9:26; Roma 2:29)
Ø  Ayat 16à "Menghukum kamu mengenai makanan dan minuman" barangkali menunjuk kepada berbagai peraturan susunan makanan tapabrata Yahudi yang dianjurkan kepada jemaat Kolose sebagai sesuatu yang perlu untuk keselamatan (bandingkan Kolose 2:17). "Hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat" mungkin menunjuk kepada beberapa hari suci yang wajib pada penanggalan Yahudi. Paulus mengajar bahwa orang Kristen dimerdekakan dari kewajiban semacam ini yang menyangkut hukum dan upacara agama (Galatia 4:4-11; 5:1; lihat Matius 12:1 tentang Sabat; Markus 7:6 tentang legalisme).
Ø  Ayat 18à "Menghukum kamu mengenai makanan dan minuman" barangkali menunjuk kepada berbagai peraturan susunan makanan tapabrata Yahudi yang dianjurkan kepada jemaat Kolose sebagai sesuatu yang perlu untuk keselamatan (bandingkan Kolose 2:17). "Hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat" mungkin menunjuk kepada beberapa hari suci yang wajib pada penanggalan Yahudi. Paulus mengajar bahwa orang Kristen dimerdekakan dari kewajiban semacam ini yang menyangkut hukum dan upacara agama (Galatia 4:4-11; 5:1; lihat Matius 12:1 tentang Sabat; Markus 7:6 tentang legalisme)
4.      Mengenai kedewasaan di kitab kolose pasal 3 yaitu :
1.      Hubungan suami istri (3: 18-19)
a.      Istri harus tunduk kepada suami supaya jangan sampai dianggap salah dan terjadi pergunjingan dari masyarakat Yahudi maupun Yunani. Tunduk yang dimaksud bukan berarti istri harus mengalah kepada suami, tetapi mengakui kepemimpinan suami dalam keluarga, agar hubungan baik, tertip dalam masyarakat dan keluarga tetap terpelihara.
b.    Suami mengasihi istri dan tidak berlaku kasar terhadapnya. Mengasihi agar suami dapat menjadi pendamping istri dengan saling menghormati, menghargai dan menolong. “ Jangan berlaku kasar” dengan kata lain berhenti berlaku kasar, kebiasaan yang merupakan dosa bagi suami khususnya manusia lama yang mudah sekali bagi suami untuk melampiaskan kemarahan dengan berlaku kasar terhadap istri. 
2.       Hubungan Anak Dan Orang Tua (3:20-21)
a.      Anak-anak diperintahkan untuk mentaati orang tua mereka, ketaatan anak kepada orang tua merupakan suatu kewajiban, karena orang tua diberi wewenang untuk mendidik anak-anak dalam Tuhan.
b.    Orang tua tidak menyakiti hati anak-anak dan membuat mereka tawar hati, orang tua harus mendidik anak-anaknya dalam kasih seperti Bapa mengasihi anak-anakNya.
5.      Masalah yang terjadi dalam kitab galatia yaitu :
Kekacauan yang timbul dari masyarakat Galatia yaitu mempertentangkan sunat. Orang-orang non-Yahudi merasa bahwa sunat merupakan hal yang tidak terlalu bermasalah. Namun, orang-orang Kristen yang berasal dari keturunan Yahudi dan tradisi Yahudi menganggap bahwa sunat adalah hal mutlak yang seharusnya dijalankan sesuai dengan apa yang berlaku di hukum Taurat. Hal itu dilihat dari Yesus dan Paulus yang dengan disunat pada saat mereka masih bayi. Kaum Kristen Yahudi sangat yakin bahwa sunat memiliki suatu hal yang harus dipenuhi. Walaupun Paulus berlatar belakang orang Yahudi, Paulus lebih menyetujui pernyataan orang Kristen non-Yahudi. Setiap orang yang mengikuti Kristus memiliki kebebasan akan imannya namun bertanggung jawab akan kebebasan itu dan tidak menyalahgunakannya. Bahkan Paulus berkata bahwa “jika kamu menyunatkan dirimu dan mengikuti hukum Taurat maka kamu lepas dari Kristus dan hidup di luar kasih karunia.” Pernyataan pedas dengan tujuan untuk menghimbau orang Kristen Galatia agar hidup menurut iman bukan hidup menurut hukum Taurat.
6.      Bukti-bukti bahwa penulis kitab kolose adalah rasul paulus, bukti dari dalam dan luar.
Paulus menyebut dirinya sebagai "rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi" (Roma 11:13). Dia membuat usaha yang luar biasa melalui surat-suratnya kepada komunitas non-Yahudi untuk menunjukkan bahwa keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus adalah untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Alasan untuk menulis surat ini adalah munculnya ajaran palsu yang mengancam masa depan rohani jemaat Kolose (Kol 2:8). Ketika Epafras, seorang pemimpin dalam gereja Kolose dan boleh jadi pendirinya, mengadakan perjalanan untuk mengunjungi Paulus dan memberitahukan tentang situasi di Kolose (Kol 1:8; Kol 4:12), Paulus menanggapinya dengan menulis surat ini. Pada waktu itu ia berada dalam tahanan (Kol 4:3,10,18), mungkin sekali di Roma (Kis 28:16-31) sambil menantikan naik bandingnya kepada Kaisar (Kis 25:11-12). Rekan Paulus, Tikhikus sendiri membawa surat ini ke Kolose atas nama Paulus (Kol 4:7).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RETREAT HAMBA TUHAN GPIAI + PENTAHBISAN KORWIL

 Retreat Hamba Tuhan GPIAI wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jabodetabek + PENTAHBISAN KORWIL Tema : KESATUAN HATI UNTUK MELAKSANAKAN VISI...

HINTS