TUGAS
PRIBADI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan lulus Mata
Kuliah PPL III
Dosen Pengampu Ratih Nurwantari Dewi,
S.Th., PAK
Oleh
NATAL RIA ZEGA
NIM : 16311415
Prodi : S1-PAK
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI EFATA
SALATIGA
2017
1.
Yusuf
v Siapakah
yusuf?
Daud
adalah orang yang dikenal sebagai anak kesayangan atau anak emas Yakub dari
istri yang paling dikasihinya Rahel, karena Yusuf lahir pada masa tua Yakub.
Yusuf merupakan buah kasih atau anak dari Yakub dan Rahel, yang mengalami
serangkaian proses pembentukan dan persiapan dari Allah untuk menjadikan dia
pemimpin dan penyelamat bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Awal mulanya
pada usia 17 tahun, Yusuf bermimpi dan menceritakan mimpi-mimpinya pada semua
saudara-saudaranya bahwa mereka semua akan sujud menyembah kepada Yusuf
termasuk ayah dan ibunya. Hal ini menyebabkan iri hati dan rasa cemburu yang
dalam pada semua saudara-saudaranya terutama anak-anak selain Benyamin/Ben-Oni
dan Yusuf apalagi Yusuf disayang secara berlebihan oleh Yakub, ayah mereka.
Yusuf diberikan jubah yang maha indah dari ayahnya, Yakub dan menyebabkan iri
hati saudara-saudaranya.
Keika
Yusuf dijual ke Mesir oleh saudara-saudaranya hal ini membawa keberuntungan
bagi Yusuf. Yusuf menjadi orang kedua atau orang kepercayaan dalam Istana Raja
Firaun dengan jabatan Perdana Menteri/Mangkubumi/Pangeran Mesir/Raja Muda
bahkan Yusuf diangkan menjadi raja oleh raja Firaun.
v Bagaimana
masa remajanya?
”Yusuf,
tatkala berumur 17 tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba,
bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri
ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan
saudara-saudaranya. Israel atau Yakub lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya
yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia
menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh
saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya,
maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Pada suatu kali bermimpilah
Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah
mereka lebih benci lagi kepadanya. (Kej 37:2-5) Akhirnya mereka menyusun
rencana dan berhasil menyingkirkan Yusuf dengan cara menjual Yusuf seharga 20
syikal perak kepada saudagar-saudagar Midian keturunan Ismael, yang membeli
orang-orang untuk dijadikan budak dan diperjual belikan sesampainya di Mesir.
Di Mesir, Yusuf dibeli menjadi budak oleh Potifar, pegawai istana Firaun, yang
juga kepala pengawal Firaun.
Yusuf
yang secara fisik tampan dan berperilaku baik berulangkali berhasil dalam
segala pekerjaan yang dipercayakan kepada dia karena Alkitab berkata Allah
menyertainya. Namun karena dituduh berzina atau memperkosa istri Potifar,
akhirnya Potifar menyebabkan Yusuf dijebloskan ke dalam penjara karena Potifar
termakan atau percaya perkataan istrinya. Dalam kisah selanjutnya, Yusuf
dipercaya oleh kepala penjara dan tetap setia pada Allah. Lewat kedua mimpi
Juru Minuman dan Juru Roti Raja Firaun yang diberitahukan artinya oleh Yusuf,
akhirnya terjadilah sesuai pemberitahuan Yusuf bahwa 3 hari kemudian, Juru Roti
Firaun mati digantung sesuai arti mimpinya. Dan Juru Minuman Raja diangkat
kembali pada posisinya semula yaitu menjadi Juru Minuman Raja Firaun kembali, 3
hari kemudian. Setelah lewat 2 tahun, Raja Firaun bermimpi dan Juru Minuman
ingat bahwa ada Yusuf yang pernah menafsirkan mimpinya secara tepat. Akhirnya
Yusuf -yang berusia 30 tahun- dipanggil menghadap Firaun dan berhasil mengartikan
mimpi Raja Firaun serta diangkat menjadi penguasa atas seluruh Mesir dibawah
kekuasaan Firaun.
Dari
tokoh Yusuf kita belajar bahwa dia
adalah orang yang hidup takut akan Tuhan yang menjaga kekudusan hidupnya
sebagai seorang pemuda yang ditawari kenikmatan dunia, namun
memilih lebih takut pada Allah daripada manusia. Yusuf juga seorang yang terkenal karena sangat mengasihi
keluarganya, punya hati mengampuni saudara-saudara dalam
keluarganya, tidak mengingat-ingat kesalahan.
v kelebihan
Yusuf
kelebihan
Yusuf ialah :
1.
Ayah menyayangi Yusuf, lebih dari
saudara-saudaranya yang lain, karena Yusuf lahir dari Rahel, istri
kesayangannya. Yakub membuat jubah berwarna warni khusus untuk Yusuf.
2.
Sejak kecil Yusuf dapat menafsirkan mimpi. Ia
menceritakan 2 mimpinya, di mana dua-duanya menggambarkan saudara-saudaranya,
bahkan ayah dan ibunya akan bersujud menyembahnya.
3.
Di Mesir, Yusuf dijual menjadi budak pegawai
istana, Potifar. Di sana
dia bekerja sangat baik, sehingga dipercayai penuh oleh majikannya. Namun,
karena Yusuf tidak mau menerima rayuan istri Potifar untuk tidur bersamanya,
istri Potifar memfitnah Yusuf hendak menganiayanya. Akibatnya Yusuf dimasukkan
ke dalam penjara. Begitulah kisah seorang Yusuf. Sebagai anak muda, kita pasti bisa
belajar banyak dari sikap dan karakter yang ditunjukkan Yusuf. Setiap proses
yang Tuhan berikan telah membentuk Yusuf menjadi pribadi yang sanggup
berkontribusi bagi bangsanya. Mari kita belajar dari sikap dan karakter Yusuf.
4.
Takut akan
Tuhan
Sikap ini ditunjukkan
oleh Yusuf ketika ia menjadi budak di rumah Potifar. Saat ia digoda oleh istri
Potifar, ia segera berlari meninggalkan istri Potifar. Ia berusaha untuk hidup
kudus dan senantiasa menjaga kekudusannya di hadapan Tuhan. Hidup kudus dan
berkenan di hadapan Allah menjadi kerinduan utama Yusuf dalam hidupnya.
5.
Mengasihi dan Mengampuni
Yusuf tidak menyimpan
kepahitan terhadap keluarganya. Sekalipun ia dijual sebagai budak oleh
saudara-saudaranya, ia tetap mengampuni mereka. Yusuf bahkan senang karena bisa
bertemu kembali dengan keluarganya. Ia juga mengasihi bangsanya sehingga
berusaha menolong mereka untuk keluar dari bencana kelaparan yang terjadi saat
itu.
6.
Mengandalkan Tuhan
Setiap hal yang Yusuf
lakukan senantiasa mengutamakan Tuhan sehingga Tuhan berkarya dengan membuat
Yusuf berhasil dalam setiap hal yang dikerjakannya. Tuhan menjadi satu-satunya
Pribadi yang selalu hadir dalam hidup Yusuf setelah ia dijual ke Mesir.
Hubungan Yusuf dengan Tuhan semakin intim sehingga memampukannya berserah
kepada Tuhan dalam menjalani hari lepas hari. Bahkan, Yusuf difitnah dan
dimasukkan ke dalam penjara karena dituduh melakukan hal yang tidak senonoh
kepada istri majikannya, Potifar. Ketidakadilan ini diterima oleh Yusuf, dan
Tuhan memberkati Yusuf sehingga di dalam penjara pun ia menjadi kesayangan
kepala penjara.
8.Bertanggung
Jawab
Karakter bertanggung
jawab dapat kita temui dalam hidup Yusuf. Saat melakukan tugasnya, ia selalu
melaksanakannya dengan sepenuh hati dan bertanggung jawab sehingga ia diangkat
menjadi kepala rumah tangga dan kepala di penjara, bahkan menjadi orang kedua
yang berkuasa atas Mesir. Sikap tanggung jawab ini juga yang akhirnya membawa
Yusuf bertemu dengan keluarganya.
Sikap dan karakter yang dimiliki Yusuf ini menjadi teladan yang pantas
kita contoh. Banyak di antara kita, remaja dan pemuda, masih bimbang dalam
mencari identitas diri, tetapi melalui artikel ini kita diajarkan dan
ditunjukkan bagaimana sikap yang harus kita miliki. Karakter Yusuf di atas
setidaknya membuka mata kita untuk mempunyai hidup yang berkenan kepada Allah
dan memancarkan karakter Kristus dalam kehidupan kita.
v Kekurangan
1. Terlalu
polos. Yaitu ketika dia memberitahukan mimpinya kepada saudara-saudaranya
sehingga ia di benci oleh saudara-saudaranya dan di anggap sombong
v Kunci
sukses Yusuf
Kunci
sukses Yusuf adalah karena ia seorang yang takut akan Tuhan sehingga Allah
menyertainya dan apapun yang ia perbuat selalu berhasil. Yusuf orang yang
bertanggungjawab dalam setiap tugas yang dipercayakan kepadanya, mulai dari
perkara kecil sampai dipercayakan perkara-perkara atau tanggungjawab yang
besar, dia berhasil dengan sepenuh hati mengerjakan semuanya. Dia adalah
seorang yang rendah hati dan punya hati mengasihi, meskipun punya kesuksesan
yang luarbiasa. Dia juga orang yang tidak menyalahkan Tuhan atau mengeluh dan
bersungut-sungut untuk hal-hal buruk yang menimpa hidupnya. Dia adalah sang
Visioner yang melangkah bersama-sama Tuhan dalam lintasan yang tepat dengan
cara-cara yang berkenan dihadapan Tuhan. Akhir kata dia adalah orang yang
mengandalkan Tuhan dalam segala aspek hidupnya. Dia adalah teladan manusia
unggul yang disertai Tuhan Sehingga Alkitab berkata ”TUHAN menyertai Yusuf,
sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam segala sesuatu yang
dikerjakannya”
2. Daud
v Siapakah
Daud?
Daud adalah salah satu
tokoh Alkitab yang paling terkenal dan paling dikasihi Allah di dalam Alkitab.
Ia termasuk salah satu dari "Orang-orang Termasyur dalam Iman" yang
disebutkan dalam Ibrani 11. Daud adalah nenek moyang Yesus Kristus, karenanya Yesus
sering kali disebut "Anak Daud". Bahkan, Allah memanggil Daud sebagai
seorang yang berkenan di hati-Nya. Namun demikian, ia juga salah satu tokoh
yang kontras. Di satu sisi, ia berkomitmen teguh kepada Allah, tetapi di sisi
lain ia juga tidak luput dari dosa. Bahkan, dosanya termasuk dosa yang paling
serius, yang tercatat di Perjanjian Lama. Meskipun demikian, cerita tentang
Daud menjadi cerita yang disukai anak-anak dan orang dewasa.
Daud lahir kira-kira
tahun 1004 sM di kota Betlehem, Yerusalem. Daud lahir pada era hampir
berakhirnya masa hakim-hakim, masa yang sangat kacau dan tidak keruan dalam
sejarah Israel. Ia adalah anak ke-8, sekaligus anak bungsu Isai, orang
Betlehem. Saudara laki-lakinya adalah Eliab, Abinadab, Shammah, dan empat
saudara lainnya yang tidak disebutkan namanya. Nama istrinya adalah Mikhal,
Ahinoam, Abigail, Maakha, Hagit, Abital, Egla, Batsyeba. Anak laki-lakinya
antara lain Amnon, Daniel, Absalom, Adonia, Sefaca, Yitream, Syamua, Sobab,
Natan, Solomon, Yibhar, Elisua, Nogah, Nefeg, Yafia, Elisama, Elyada, Elifelet.
Sedangkan anak perempuannya adalah Tamar. Saat remaja, Daud bekerja sebagai
gembala domba. Sayangnya, di dalam Alkitab kita tidak dapat menemukan banyak
informasi tentang orang tua Daud. Nama ayahnya jelas Isai, tetapi menurut
banyak spekulasi, nama ibunya adalah Nahash (2 Samuel 17:25).
Daud pertama kali muncul
di Kitab Suci ketika Allah memimpin Samuel ke rumah Isai untuk mengurapi Daud
sebagai raja. Setelah itu, ia kerap kali diminta datang ke istana dan memainkan
kecapi bagi Raja Saul ketika Saul merasa tertekan. Selanjutnya, kita menemukan
kisah kemenangan Daud atas Goliat, jawara Filistin yang berbadan besar, seorang
prajurit veteran. Daud adalah seorang pemimpin militer yang hebat. Daud menang
karena ia menaruh percaya kepada Allah yang memberi kemenangan, bukan
mengandalkan kekuatannya sendiri. Setelah Saul ditolak Tuhan, ia menjadi begitu
membenci Daud dan berulang kali berusaha membunuh Daud. Daud pun menjadi
pelarian karena Saul terus-menerus mengejarnya. Akan tetapi, Saul selalu gagal
membunuh Daud. Sebaliknya, Daud yang sebenarnya mendapatkan banyak kesempatan
untuk membunuh Saul, tidak mau melakukannya. Saul tewas dalam pertempuran
melawan orang Filistin. Sekalipun Saul membenci Daud, Daud justru bersahabat
baik dengan anak laki-lakinya, Yonatan.
v Masa remaja Daud
Ketika Samuel
pergi untuk mengurapi salah seorang dari anak-anak Isai untuk menjadi raja di
Israel, baik dia maupun Isai tidak tahu yang manakah yang akan menjadi raja.
Samuel dan Isai merasa bahwa Allah telah memilih salah satu dari antara
anak-anak yang lain karena penampilan atau perawakannya. Akan tetapi, Allah
menolak semua anak Isai yang lain dan berfirman bahwa Dia melihat hati, bukan
penampilan luar, seperti yang manusia lihat. Daud, si anak gembala, masih
berada di ladang menggembalakan domba, karena tak seorang pun yang menduga dia
bisa menjadi seseorang yang dimaksud, yang dipilih menjadi calon raja. Dari
sini, kita bisa belajar bahwa apa pun yang Tuhan tentukan bagi kita, besar atau
kecil, kita bisa menyelesaikannya. Tidak peduli apa yang orang pikirkan tentang
kita, seperti apakah kita, atau apakah kelihatannya kita memiliki talenta atau
kecakapan yang hebat.
Ketika Saul
masih menjadi raja setelah Daud diurapi menjadi raja selanjutnya, dia
terus-menerus berikhtiar untuk membunuh Daud. Daud melihat kelengahan Saul
lebih dari satu kali dan mendapat kesempatan untuk membunuhnya. Bahkan
hamba-hambanya juga menginginkannya. Daud menolak dan berkata bahwa dia tidak
mau menyakiti orang yang diurapi Allah, karena Saul telah dipilih menjadi raja.
Dari sini, kita bisa belajar tentang penghormatan kepada pemimpin yang telah
Allah pilih. Kita juga bisa belajar bahwa kita tidak boleh balas dendam.
Serahkan semuanya kepada Allah. Meskipun Daud hidup pada masa Perjanjian Lama,
dia melakukan perintah dalam Perjanjian Baru yang diajarkan Yesus, yaitu
kasihilah musuhmu, dan ajaran Paulus dalam Perjanjian Baru, yaitu taatilah
pemerintah yang berkuasa.
Daud, si anak
gembala, membunuh Goliat dengan ketapel dan beberapa butir batu. Dari sini,
kita bisa belajar bahwa kita bisa mengerjakan apa pun yang Allah kehendaki
untuk kita lakukan. Kita hanya perlu mengikuti ke mana Dia menuntun dan
melayani di mana Dia kehendaki. Kita tidak perlu takut.
Daud, orang yang
di dalam Alkitab disebut "orang yang berkenan di hati Allah",
melakukan perzinahan dengan Batsyeba. Ketika dia mengandung, Daud mencoba
menyuruh suaminya, seorang panglima tentara, untuk pulang ke rumahnya dan tidur
dengan Batsyeba, supaya kelihatan bahwa suaminyalah ayah dari anak yang
dikandung Batsyeba. Ketika dia tidak mau meninggalkan pasukannya, Daud mengutus
orangnya, Uria, untuk pergi ke barisan depan dalam pertempuran tempat dia
terbunuh. Orang yang begitu mengasihi Allah telah melakukan perzinahan dan
pembunuhan. Dari sini, kita bisa belajar bahwa apa pun yang telah kita lakukan
untuk Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa kita sudah terbebas dari dosa atau
kejatuhan.
Allah mengampuni
Daud atas dosanya, tapi anak hasil perzinahan mati. Kerajaan Daud juga tidak
lagi penuh kedamaian dan anak-anaknya sendiri memperebutkan kekuasaannya. Satu
orang mati. Dari sini, kita bisa belajar bahwa ada konsekuensi dari dosa, tapi
Allah benar-benar sudah mengampuni.
v Kelebihan
Daud
Sekalipun ada banyak
kesalahan dan kegagalan, kita tetap dapat meneladani Daud karena ia adalah
hamba Allah yang berdedikasi dan mau bertobat di hadapan Allah. Berikut ini
karakter Daud yang pantas dicontoh.
1)
Mengasihi
firman Allah dan menulis banyak Mazmur. "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku
merenungkannya sepanjang hari)
2)
Menjadi pendoa. Banyak Mazmur yang ditulisnya
menjadi ungkapan doa menemukan Daud berdoa di beberapa peristiwa penting dalam
hidupnya (misalnya 2 Samuel 2:1, 7:18-29; 1 Tawarikh 29:10-18).
3)
Menghormati kekuasaan. Ia tidak menyimpan dendam
terhadap Saul dan tidak mau menyakitinya. "Lalu berkatalah ia kepada
orang-orangnya: 'Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal
yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah
dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.'" (1 Samuel 24:6)
Setelah semua yang Saul lakukan terhadap Daud, ia tidak mau membalas dendam dan
bahkan menyatakan kepedihannya atas kematian Saul (2 Samuel
1:11-12).
4)
Rendah hati (1 Samuel
18:18-23). Dalam doa-doanya, Daud menyatakan kerendahan hatinya,
"Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga
Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?" (2 Samuel 7:18)
5)
Mau bertobat. Ketika Natan mengungkapkan tentang
dosa perzinaan dan pembunuhan yang dilakukannya, Daud pun segera mengaku. Mazmur 51 adalah
pengungkapan kepedihan atas dosanya. "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut
kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan
dosaku." (Mazmur
51:1-3)
6)
Melayani Tuhan dengan penuh semangat.
Semangatnya terlihat ketika Goliat menghina Tuhan yang disembahnya dan ia
berkata, "Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani
mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?" (1 Samuel 17:26) Ketika ia
membawa Tabut Perjanjian ke Yerusalem, ia merayakan kemenangan Tuhan dan
menyembah-Nya dengan begitu bersemangat (2 Samuel
6:14-15). Bahkan, ia ingin membangun Bait Suci di Yerusalem (2 Samuel 7:1-17).
7)
Menyukai musik dan seni-seni yang indah. Daud
terampil memainkan harpa dan merupakan seorang penyair berbakat. Ia disebut
"Pemazmur Israel yang manis."
8)
Memiliki kesaksian yang bagus. "Lalu
mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud ...." (1 Samuel 18:28)
Ia disebut "Cahaya Israel" (2 Samuel 21:17).
9)
Berani. Ketika menjaga ternak-ternak ayahnya,
Daud membunuh singa dan beruang. Bahkan, ia juga membunuh Goliat, seorang
prajurit veteran yang lebih berpengalaman daripada dirinya (1 Samuel 17:33).
Ia memimpin sekelompok pejuang yang terampil dan tidak takut pergi berperang.
Daud menulis, "Ia mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat
melenturkan busur tembaga." (Mazmur 18:34) Semua rakyat Israel memiliki kepercayaan diri
yang tidak terbatas terhadap keberanian diri dan keterampilan militernya (2 Samuel 18:3).
Akhirnya, para prajuritnya harus menahan semangatnya untuk berperang (2 Samuel 21:17).
10)
Bijaksana. "... Daud lebih berhasil dari
semua pegawai Saul sehingga namanya sangat masyhur." (1 Samuel 18:30)
11)
Murah hati dan pemaaf. Daud ingin melakukan
sesuatu yang baik bagi Mefiboset, anak Yonatan. Daud mengundangnya untuk
tinggal di Yerusalem dan makan di meja raja. Meskipun Mefiboset tinggal di
Yerusalem selama pemberontakan Absalom, Daud tidak menghukumnya, tetapi
memeliharanya sebagai seorang teman (2 Samuel 9, 16).
12)
Berkenan di hati Allah (1 Samuel 13:14).
Ia mempunyai banyak cela dan kekurangan yang serius, tetapi gaya hidupnya
secara umum mengarah pada kebajikan. (t/S. Setyawati)
v Kelemahan
Daud
Seperti yang sering
kali terjadi pada orang-orang besar, Daud pun tersandung dalam dosa. Raja Daud melakukan
perzinaan dengan Batsyeba, istri Uria, orang Het. Kemudian, ia berusaha
menutupi kehamilan Batsyeba, dan ketika ia gagal melakukannya, ia memerintahkan
prajuritnya untuk menempatkan Uria di barisan terdepan di medan perang.
Syukurlah, ketika Nabi Natan mengungkapkan tentang dosanya itu, Daud
benar-benar menyesalinya dan Allah mengampuninya. Namun, sebagai konsekuensi
dosanya itu, anak yang dikandung Batsyeba mati.
Sejak itu,
kesulitan-kesulitan Daud semakin banyak dan beruntun. Dalam keluarga, Daud
tidak memperlihatkan figur bapak yang baik dan yang memiliki jiwa kepemimpinan.
Dia juga tidak terlalu peduli dengan masalah-masalah keluarganya. Istri-istri
dan anak-anaknya tidak hidup rukun. Bahkan, ketika anaknya yang bernama Amnon
memperkosa Tamar, saudaranya seayah, Daud tidak melakukan apa-apa. Absalom,
kakak Tamar tidak terima dan membunuh Amnon. Setelah Absalom membunuh Amnon,
Daud tidak mau berbicara dengan Absalom. Absalom selanjutnya berusaha mengambil
alih kerajaan dan mencetuskan pemberontakan. Lagi-lagi, Daud hanya bersikap
pasif. Namun, karena pasukan Daud kuat, Absalom tewas dalam pemberontakan dan
Daud dikembalikan menjadi penguasa di Yerusalem.
Dosa
Daud yang lain adalah menghitung prajuritnya (sensus). Hal ini dianggap dosa
karena dengan begitu, Daud menunjukkan kepercayaannya pada dirinya sendiri dan
kurangnya kepercayaannya kepada Allah. Dengan berbuat begitu, dengan sengaja ia
melanggar perintah Tuhan yang melarangnya untuk melakukannya. Setelah masa
pemerintahannya selama empat puluh setengah tahun, Daud meninggal pada usia 70
tahun, dan dikuburkan di kota Daud (1 Raja-raja
2:10-11).
Dosa
lain yang dilakukan Daud adalah bertindak kejam. Suatu ketidakpedulian terhadap
penumpahan darah akhirnya berkembang menjadi kesenangan akan hal itu dan ia
semakin banyak melakukan kekejaman (bdg. 1
Samuel 27:9; 2 Samuel 8:2, 16:7-8). Karena banyaknya darah yang ia
tumpahkan, Daud disebut "orang berdarah". Inilah sebabnya Allah tidak
mengizinkannya membangun Bait Suci.
v Kunci
sukses Daud
Kunci kemenangan Daud ~
1 Samuel 17:1-54 Dalam kehidupan ini, kita menghadapi banyak ‘Goliat'.
Misalnya: tagihan yang tidak terbayar, orang yang tak bisa disenangkan,
kebiasaan yang sulit diubah, kegagalan yang tak terlupakan, masa depan yang tak
menentu.
Namun seperti Daud, Anda
dapat menghadapi ‘raksasa’ Anda, meskipun Anda bukan orang yang terkuat,
tersiap, ataupun terkudus. Daud. Ia jatuh sesering ia berdiri, tersandung
sesering ia menang. Kisah kehidupan Daud dengan segala dinamika pergumulannya
yang diungkapkan dalam buku akan menginspirasi kita. Tuhan yang sama yang
menolongnya juga akan menolong kita..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar