Rabu, 27 Desember 2017

kenakalan remaja dan cara menanganinya


PAPER
KENAKALAN REMAJA
Diajukan untuk memenuhi persyaratan lulus mata Praktek Pengalaman Lapangan III
Dosen pengampu : Ratih Nurwantari Dewi, S.Th., PAK


Oleh
          Nama     : Natal ria zega
Nim       : 16311415
Prodi      :  PAK

Sekolah Tinggi Teologi Efata
Salatiga
2017



BAB 1
1.1 Latar Belakang

Manusia adalah mahluk yang paling istimewa, bila dibandingkan dengan mahluk-mahluk yang lain. Tapi terkadang manusia itu menyalahgunakan keistimewaan yang di berikan tuhan kepadanya. Manusia memiliki kelebihan-kelebihan dalam segi cipta, rasa, karsa, estetika, sosial dan susila serta hal yang lain. Dalam kehidupannya manusia mengalami suatu perkembangan dan pertumbuhan. Perkembangan merupakan perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi phisikhis dan fisis dari anak, yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu menuju kedewasaan. Menurut ahli yang sama . Yang dimaksud dengan pertumbuhan yaitu perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak-anak yang sehat, dalam peredaran waktu tertentu.
            di zaman era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini kenakalan remaja semakin mengkhawatirkan. Perlu adanya bimbingan dan pendekatan secara psikologis agar kenakalan remaja tidak semakin parah. Banyak hal yang menadi penyebab kenakaln remaja, salah satu di antaranya adalah mengenai latar belakang remaja itu sendiri.
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa pencarian jati diri, dan masa perkembangan kejiwaan yang menentukan sosok seseorang di masa yang akan datang. Dalam proses mempersiapkan diri menuju kedewasaannya seorang remaja sangat memungkinkan sekali untuk mengembangkan potensi-potensi positif yang ada dalam dirinya. Namun, tidak menutup kemungkinan ia pun akan rentan terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari luar yang dikarenakan kondisi jiwanya yang belum matang dan sebagian pikiran remaja yang belum stabil (labil) dan seringkali mengalami kebimbangan dalam hidupnya.
Setiap remaja memiliki lingkungan yang berbeda-beda serta latar belakang ekonomi yang berbeda-beda, pergaulan, keluarga, pendidikan dan seterusnya. Pergaulan yang salah menjadi salah satu penyebab terjadinya kenakalan remaja. Apalagi dijaman sekarang ini dengan alasan modernisasi para remaja ingin mencoba sesuatu yang seharusnya tak pantas dikerjakan. Misalnya penggunaan obat terlarang seperti narkoba, minum-minuman keras, pergaulan bebas dan sebagainya. Kalau kenakalan remaja dibiarkan begitu saja tentu akan merusak masa depan mereka sendiri, terlebih masa depan bangsa ini[U1] [U2] [U3] [U4] . Salah satu cantoh yang paling dekatnya adalah meminum minuman keras (alcohol)

Kecanduan alkohol adalah kondisi ketika seseorang tidak bisa lepas dari penggunaan zat tersebut dengan tidak mengenal situasi. Pecandu akan menghabiskan banyak waktunya dengan minum alkohol dan secara otomatis kebiasaannya ini menjadikan kadar alkohol yang dikonsumsi menjadi tidak terkontrol. Selain berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan diri (misalnya apabila mengemudi dalam pengaruh alkohol), kecanduan alkohol juga bisa merusak kehidupan pecandunya. Pada umumnya dapat terlihat pada kualitas pekerjaan di kantor yang menjadi berantakan atau prestasi pendidikan yang menurun drastis. Hubungan pecandu dengan orang-orang di sekitarnya menjadi renggang.
Meminum minuman keras adalah salah satu cantoh kenakalan remaja. Minuman keras ini mengandung alcohol yang dapat mengakibatkan bahaya dalam diri manusia apalagi dalam diri seorang remaja. Sangatlah disayangkan betapa anak remaja tersebut terlibat didalamnya. Hal ini bisa merusak kehidupannya dan masa depannya. Kelakuan seperti ini sudah banyak kita temukan. Anak-anak remaja dengan beraninya mencoba mengambil tindakan yang tidak sewajarnya dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena factor lingkungan, keluarga dan bisa juga dalam diri anak remaja tersebut. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya sehingga ia terjerumus didalam penyimpangan ini. Inilah alasan penyusun membuat paper ini karena melihat keadaan remaja yang sudah sangat memburuk apalagi di era yang semakin modern ini.



           


1.2 rumusan masalah
            adapun rumusan dalam pembuatan paper kenakalan remaja ini :
1.      Apa yang di maksud dengan remaja dan kenakalan remaja
2.      Jenis kenakalan remaja
3.      Factor penyebb kenakalan remaja
4.      Akibat kenakalan remaja
5.      Cra mengatasi kenakalan remaja

1.3 batasan masalah
            agar paper ini  tidak terlalu luas, maka penyusun memberi batasan yaitu kenakalan remaja dalam hal kecanduan alkohol atau minuman keras.

1.4 tujuan
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah agar dapat mengerti dan memahami tentang kehidupan anak remaja. Bagaimana anak remaja beraul dengan sebenarnya. Dengan membaca paper ini juga, maka dapat memberikan pelajaran yang baik yang dapat diteladani dan dilakukan oleh para remaja. Sehingga tidak mudah terjatuh dalam hal kecanduan alcohol, bisa menguasai diri dan terhindar dari masalah kenakalan remaja.







BAB 2
KECANDUAN REMAJA TERHADAP ALKOHOL ATAU MINUMAN KERAS

2.1  Pengertian  remaja dan kenakalan remaja
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa pencarian jati diri, dan masa perkembangan kejiwaan yang menentukan sosok seseorang di masa yang akan datang. Dalam proses mempersiapkan diri menuju kedewasaannya seorang remaja sangat memungkinkan sekali untuk mengembangkan potensi-potensi positif yang ada dalam dirinya. Namun, tidak menutup kemungkinan ia pun akan rentan terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari luar yang dikarenakan kondisi jiwanya yang belum matang dan sebagian pikiran remaja yang belum stabil (labil) dan seringkali mengalami kebimbangan dalam hidupnya.
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Setiap masyarakat di manapun mereka berada pasti mengalami perubahan, perubahan itu terjadi akibat adanya interaksi antar manusia. Perubahan sosial tidak dapat dielakkan lagi, berkat adanya kemajuan ilmu dan teknologi membawa banyak perubahan antara lain perubahan norma, nilai, tingkah laku dan pola-pola tingkah laku baik individu maupun kelompok.
Seperti yang dikemukakan oleh calon (dalam monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi menurut sri rumini & siti sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut zakiah darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.[1]
Kenakalan remaja menjadi hal yang perlu di waspadai dan lebih diperhatikan karena seiring berkembangnya seorang anak, sudah sewajarnya seorang remaja melakukan sebuah kenakalan. Selama kenakalan itu masih pada tingkat yang wajar. Oleh karena itu peran orang tua dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukan penanaman nilai, dan norma yang diberikan sejak dini dapat mempengaruhi sikap, perbuatan mental seorang anak untuk dapat memilah mana hal yang perlu ditiru, dan mana hal yang tidak patut ditiru, pada intinya seorang anak dapat melihat mana yang baik dan mana yang tidak baik. Apabila peran orang tua tidak maksimal sejak anak masih kecil, pada saat tumbuh menjadi seorang remajapun tidak menutup kemungkinan seorang remaja berbuat hal yang melanggar aturan. Seperti banyak contoh yang terjadi, seorang remaja kedapatan sedang merokok, meminum-minuman keras, sampai sex bebas dilakukan tanpa rasa bersalah. Hal itu karena tidak adanya pengawasan orang tua, atau kurangnya perhatian dari orang tua. Tidak hanya dari orangtua tetapi juga dilingkungan sekitarnya seperti masyarakat, dan sekolah.



2.2  Jenis-jenis kenakalan remaja
Kenakalan yang dilakukan oleh anak remaja bukan hanya satu jenis dan tentunya ini bisa merusak kehidupan anak remaja. Jenis-jenis kenakalan remaja antara lain:
2.2.1        Peyalahgunaan narkoba
Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan membaca berita tentang narkoba di media elektronik maupun mediacetak. Di indonesia, peredaran obat terlarang ini sudah menjadi alah satu permasalahan utama yang harus segera diatasi. Menurut kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain Sebagainya.sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.[2]
Pengguna narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.
2.2.2        Seks bebas
Menurut desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.[3]
Pergaulan positif berupa kerja sama antara individu atau kelompok yang bermanfaat. Sedangkan pergaulan negatif mengarah pada pergaulan bebas yang harus dihindari oleh setiap masyarakat khususnya bagi remaja yang masih labil atau masih mencari jati dirinya dan di usia remaja lebih mudah terpengaruh serta belum dapat mengetahui baik atau tidaknya perbuatan tersebut. 
2.2.3Ttawuran antara pelajar
Dalam kamus bahasa indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yangmeliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehinggapengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yangmana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajarsecara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salahsatu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency)..  Faktor yang menyebabkan tawuran remaja tidak lahhanya     datang      dari individu siswa itu sendiri.melainkan juga terjadi karena faktor-faktor lain yang datang dari luar individu, diantaranyafaktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan.
2.2.4 Minuman keras atau kecanduan alkohol
Minuman keras (disingkat miras), minuman suling, atau spirit adalah minuman beralkohol yang mengandung etanol yang dihasilkan dari penyulingan (yaitu, berkonsentrasi lewat distilasi) ethanol diproduksi dengan cara fermentasi biji-bijian, buah, atau sayuran.[1] contoh minuman keras adalah arakvodkaginbaijiutequilarumwiskibrendi, dan soju.[4]
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan efek samping ganggguan mental organik (gmo), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya gmo itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
Yang dimaksud dengan minuman keras ialah segala jenis minuman yang memabukan, sehingga dengan meminumnya menjadi hilang kesadarannya, yang termasuk minuman keras seperti arak (khamar) minuman yang banyak mengandung alkohol, seperti wine, whisky brandy, sampagne, malaga dan lain-lain, selain itu juga ada benda padat yang bias memabukkan seperti ganja, morfin, candu, pil bk, nipan, magadon, dan lain-lain atau biasa yang di sebut dengan narkoba dan lain-lain sama termasuk kategori minuman keras (zulvikar, 2008).
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.
Dari pengertian di atas kita dapat melihat bahwa banyak di sekitar kita yaitu jenis minum-minuman keras, bahkan di sekitar kita, tanpa kita sadari sudah banyak orang-orang yang telah mengkonsumsi minuman keras dan bisa saja orang itu adalah keluarga, saudara atau teman-teman kita yang ada di sekeliling kita. Untuk itu perlu berhati-hati. Jangan sampai kita terjebak atau tidak dapat menguasai diri kita sehingga kita mau mencaba dan mencaba dan pada akhirnya terjadilah yang namanya kecanduan alcohol.hal inilah yang merusak kehidupan para remaja saat ini.

2.3  Faktor penyebab kenakalan remaja
Menurut zakiah daradjat (1992:28) yang dimaksud dengan masa remaja yaitu: satu tingkat umur, di mana anak-anak tidak anak-anak lagi, akan tetapi belum bisa dipandang dewasa. Jadi remaja adalah umur yang belum dapat menjembatani antara anak-anak dan umur dewasa.[5] dimasa inilah anak remaja sering mengalami berbagai tantangan termasuk dalam lingkungan bermainnya. Inilah masa yang sulit, sehingga kalua tidak bisa diatasi dapat membahayakan diri seorang remaja. Kenakalan remaja bukanlah hal yang baru. Setiap remaja yang tidak bisa mengatasi dirinya atau mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang negative, dia akan terjerumus didalamnya. Dia akan melakukan hal yang menyimpang, yang tidak sewajarya dilakukan oleh anak remaja. Berikut adalah hal atau factor-faktor yang mempengaruhi anak remaja bisa melakukan hal-hal menyimpang (kenakalan remaja) :
2.3.1        Keadaan keluarga
Keadaan keluarga yang dapat menjadikan sebab timbulnya kenakalan remaja dapat berupa keluarga yang tidak normal (broken home) maupun jumlah anggota keluarga yang kurang menguntungkan. Broken home terutama perceraian atau perpisahan orang tua dapat mempengaruhi perkembangangan anak. Dalam keadaan ini anak frustasi, konflik-konflik psikologis sehingga keadaan ini dapat mendorong anak menjadi nakal.
Keadaan keluarga merupakan salah satu penyebaba kenakalan remaja juga dapat ditimbulkan oleh kebiasaan perilaku orang tua, seperti dikemukankan oleh papalia, olds dan feldman (2001 : 474 ) sebagai berikut, ”parent cronic deliquent often failed to reinforce good behavior in early childhood and were harsh or inconsaistent, or both, in punishing misbehavior.” Pendapat senada dikemukakan mustafit amna (2002 : 2) yang mengatakan faktor keluarga penyebaba kenakalan anak adalah perhatian dan penghayatan dan pengamalan orang tua atau keluarga terhadap agama. Nelson, rutter, dan giller dalam easler dan medway (2004:74) juga mengatakan. ” .. Antisocial behaviors resulf from socialization processes at home or in peer group.”
2.3.2        Keberadaan pendidikan formal
Dewasa ini sering terjadi perlakuan guru yang tidak adil, hukuman yang kurang menunjang tercapainya tujuan pendidikan, ancaman dan penerapan disiplin terlalu ketat, disharmonis hubungan siswa dan guru, kurangnya kesibukan belajar di rumah. Proses pendidikan yang kurang menguntungkan bagi perkembangan jiwa anak kerapkali memberikan pengaruh kepada siswa untuk berbuat nakal, sering disebut kenakalan remaja.
Di dalam sekolah terjadi interaksi antara remaja (siswa) dengan sesamanya, juga interaksi antara siswa dengan pendidik, interaksi yang mereka lakukan di sekolah sering menimbulkan akibat sampingan yang negatif. Seperti pendapat sri jayantini (2004:3) yang mengatakan sifat anak yang selalu ingin mengungguli temannya dengan cara menekan atau mengancam bila dibiarkan saja, memberikan peluang bagi anak untuk menyelesaikan setiap masalah dengan cara kekerasan.[6]
Anak-anak yang memasuki sekolah tidak semuanya berwatak baik, baik dari kebiasaan anak yang negatif maupun dari faktor keluarga anak (siswa). Dengan keadaan ini akan mudah menimbulkan konflik-konflik psikologis yang dapat menyebabakan anak menjadi nakal. Pengaruh negatif sekolah juga dapat datang dari yang langsung menangani proses pendidikan antara lain : kesulitan ekonomi yang dialami pendidik, pendidik sering tidak masuk, pribadi pendidik yang tidak sesuai dengan jiwa pendidik.
2.3.3        Keadaan masyarakat
Anak remaja (siswa) sebagai anggota masyarakat selalu mendapat pengaruh dari lingkungan masyarakatnya. Pengaruh tersebut adanya beberapa perubahan sosial yang cepat yang ditandai dengan peristiwa yang sering menimbulkan ketegangan seperti persaingan dalam ekonomi, pengangguran, masmedia, dan fasilitas rekreasi.
2.3.4        Kondisi ekonomi
Pada dasarnya kondisi ekonomi memiliki hubungan erat dengan timbulnya kejahatan. Adanya kekayaan dan kemiskinan mengakibatkan bahaya besar bagi jiwa manusia, sebab kedua hal tersebut mempengaruhi jiwa manusia dalam hidupnya termasuk anak-anak remaja. Anak dari keluarga miskin ada yang memiliki perasaan rendah diri sehingga anak tersebut dapat melakukan perbuatan melawan hukum terhadap orang lain. Seperti pencurian, penupian dan penggelapan. Biasanya hasil yang diperoleh hanya untuk berfoya-foya.
Timbulnya pengangguran yang semakin meningkat di dalam masyarakat terutama anak-anak remaja akan menimbulkan peningkatan kejahatan bahkan timbilnya niat di kalangan remaja untuk berbuat kejahatan. Keadaan ini tentunya dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar sehingga kadang jadi tidak bersemangat untuk belajar.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi kenakalan seorang remaja :
2.3.4.1  Faktor internal
·         Krisis identitas: perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
·         Kontrol diri yang lemah: remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

2.3.4.2  Faktor eksternal
·         Keluarga dan perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
·         Teman sebaya yang kurang baik
·         Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Kenakalan remaja dalam hal kecanduan alcohol atau minuman keras
2.4  Akibat kenakalan remaja
Seseorang pecandu minuman keras tidak dapat lagi berhenti minum tanpa merasakan akibat yang buruk bagi dirinya. Ia menjadi tergantung pada minuman keras, secara fisik maupun psikologis. Minuman keras merupakan penekanan (depresant) terdapat aktifitas di bagian susuan saraf pusat. Peminum minuman keras akan kekuranagn rasa pencegah atau sifat menghalangi. Ia merasa bebas dari rasa tanggungjawab dan kegelisahan. Pengawasan terhadap pikiran dan badan terancam akibat dirinya mabuk (sasangka, 2003 dalam ulfah, 2005).[7]
Pemakai merasa tegas, euforia, hambatan dirinya kurang sehingga berbicara lebih banyak dari biasanya, merasa lebih bebas dalam hubungan antar personal, muka kelihatan kemerah-merahan karena tekanan darah dan denyut jantung meningkat. Peminum akan gelisah, tingkah lakunya kacau, bicara tidak benar dan lain sebagainya.

2.5  Cara mengatasi kenakalan remaja
Untuk menghindari masalah yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orang tua hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan sebagian tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan paksaan maupun mengada-ada. Si remaja di beri pengertian yang jelas sekaligus diberikan teladan. Sebab dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu ’ kluyuran ” tidak karuan dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam rumah tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari, mereka dididik mandiri.
2.5.1        Peranan ibu bapa
Ibu bapa perlu menghulurkan kasih sayang yang tidak peduli ksih saying  kepada anak-anak. Hal ini demikian kerana remaja merupakan golongan yang sangat menginginkan perhatian. Naluri mereka yang mudah memberontak sudah pasti dapat ditenangkan menerusi perasaan cinta ibu bapa terhadap anak-anak. Api kemarahan dan banteng keegoan yang menebal di dada mereka pasti mudah diruntuhkan dengan kasih sayang ibarat menatang minyak yang penuh kepada anak-anak. Andai kata remaja ketandusan kasih sayang, sudah pasti mereka akan mencari haluan lain untuk melepaskan diri dari kepompong ketidakselesaan. Natijahnya, mereka akan mula bergaul dengan rakan sebaya untuk mencari keseronokan serta mengambil alkohol untuk melepaskandiri daripada permasalahan.

2.5.2        Melakukan sosialisasi menanamkan kebiasaan yang baik
Menanamkan kebiasaan yang baik di kalangan keluarga maupun masyarakat terutamanya para remaja tentang bahaya dan akibat pengambilan minuman keras. Hal ini boleh diadakan di tempat umum dan juga sekolah supaya anak-anak sekolah mendapat pengetahuan tentang kesan daripada arak.
2.5.3        Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan hal yang baik.
Tidak hanya dari keluarga saja, tetapi guru disekolah juga berperan aktif dalam membina dan mendidik anak remaja. Caranya adalah dengan memberikan nilai-nili yang benar, mengajarkan dan menanamkan modal kebaikan didalam diri anak tersebut. Guru tidak hanya sekedar mengajar tapi juga memberikan contoh dan teladan yang baik.
Anak juga jangan sembarangan memilih teman. Anak yang baik hendaknya bergaul dengan cara yang baik dan berteman dengan ornag yang baik pula. Itulah anak yang menginginkan kebaikan dan masa depan yang indah dan cemerlang.
2.5.4        Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
Orang tua adalah teladan pertama bagi anak-anaknya. Tempat anak pertama sekali mendapat didikan pertama sekali adala dari keluarga.  Kedua ornag tua mempraktekan dan menerapkan sikap yang benar dalam keluarga terutama dalam mengarahkan anak-anaknya. Tidak hanya bisa menegur, menasehati, tapi juga melakukannya atau menjadi teladan bagi anak-anaknya. Dengan demikian anak tersebut akan mengikuti dan menuruti apa yang diajarkan kepadanya sehingga ia tidak akan menyimpang dan masa depannya tidak terhambat oleh perbuatan yang tidak wajar ini.
2.6.5 remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan         dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
Seperti yang dikatakan diatas, anak remaja harus pandai memilih teman bergaul karena teman dapat memberikan pengaruh. Teman yang baik dapat memberikan pengaruh yang baik dan teman yang nakal dapat memberikan pengaruh yang tidak baik kepada sesamanya. Maka dari itu perlu kewaspadaan dan kpandaian agar tidak salah dalam bergaul dan memilih teman.
2.6.6 remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya      atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Remaja harus mampu menguasai dirinya sendiri. Jangan mudah terpengaruh. Remaja mampu memposisikan diri dan menguasai segala keadaan. Mampu membedakan mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya tidak dilakukan.















Bab 3
1.1  Kesimpulan
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa pencarian jati diri, dan masa perkembangan kejiwaan yang menentukan sosok seseorang di masa yang akan datang. Dalam proses mempersiapkan diri menuju kedewasaannya seorang remaja sangat memungkinkan sekali untuk mengembangkan potensi-potensi positif yang ada dalam dirinya. Namun, tidak menutup kemungkinan ia pun akan rentan terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari luar yang dikarenakan kondisi jiwanya yang belum matang dan sebagian pikiran remaja yang belum stabil (labil) dan seringkali mengalami kebimbangan dalam hidupnya.
Minuman keras (disingkat miras), minuman suling, atau spirit adalah minuman beralkohol yang mengandung etanol yang dihasilkan dari penyulingan (yaitu, berkonsentrasi lewat distilasi) ethanol diproduksi dengan cara fermentasi biji-bijian, buah, atau sayuran.[1] contoh minuman keras adalah arakvodkaginbaijiutequilarumwiskibrendi, dan soju.[8]
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan efek samping ganggguan mental organik (gmo), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya gmo itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh factor lingkungan yang tidak mendukung, teman bergaul dan cara didik orang tua maupun disekolah. Untuk mengatasi hal ini perlu pengawasan dan kehati-hatian untuk anak remaja.

1.2  Saran
Dengan membaca paper ini, penyusun mengharapkan supaya kita semua yang masih remaja tidak mudah terjerumus ke hal-hal yang tidak baik. Bisa lebih berhati-hati dan juga bisa menasehati taman yang lain atau orang lain. Semoga paper ini dapat bermanfaat .

DAFTAR PUSTAKA

https://siswatibudiarti.wordpress.com/2010/12/23/kenakalan-remaja-bentuk-penyebab-dan-cara-mengatasinya
https://siswatibudiarti.wordpress.com/2010/12/23/kenakalan-remaja-bentuk-penyebab-dan-cara-mengatasinya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_keras


[1] http://awandcyber4rt.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-kenakalan-remaja-beserta.html
[2] http://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/
[3] http://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-pergaulan-bebas-penyebab.html
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_keras
[5] https://siswatibudiarti.wordpress.com/2010/12/23/kenakalan-remaja-bentuk-penyebab-dan-cara-mengatasinya/
[6] https://siswatibudiarti.wordpress.com/2010/12/23/kenakalan-remaja-bentuk-penyebab-dan-cara-mengatasinya/

[7] http://ashalina.blogspot.co.id/2011/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-remaja_01.html
[8] https://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_keras


 [U1]
 [U2]beloved
 [U3]
 [U4]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RETREAT HAMBA TUHAN GPIAI + PENTAHBISAN KORWIL

 Retreat Hamba Tuhan GPIAI wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jabodetabek + PENTAHBISAN KORWIL Tema : KESATUAN HATI UNTUK MELAKSANAKAN VISI...

HINTS