KENAKALAN REMAJA
Diajukan
untuk memenuhi persyaratan lulus mata Praktek Pengalaman Lapangan III
Dosen pengampu : Ratih Nurwantari Dewi, S.Th., PAK
Oleh
Nama : Natal ria zega
Nim :
16311415
Prodi :
PAK
Sekolah Tinggi
Teologi Efata
Salatiga
2017
BAB 1
1.1 Latar Belakang
Manusia
adalah mahluk yang paling istimewa, bila dibandingkan dengan mahluk-mahluk yang
lain. Tapi terkadang manusia itu menyalahgunakan keistimewaan yang di berikan
tuhan kepadanya. Manusia memiliki kelebihan-kelebihan dalam segi cipta, rasa,
karsa, estetika, sosial dan susila serta hal yang lain. Dalam kehidupannya
manusia mengalami suatu perkembangan dan pertumbuhan. Perkembangan
merupakan perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi phisikhis dan fisis dari anak, yang ditunjang oleh faktor
lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu menuju kedewasaan.
Menurut ahli yang sama . Yang dimaksud dengan pertumbuhan yaitu perubahan
secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik,
yang berlangsung secara normal pada diri anak-anak yang sehat, dalam peredaran
waktu tertentu.
di zaman era globalisasi dan
modernisasi seperti sekarang ini kenakalan remaja semakin mengkhawatirkan. Perlu
adanya bimbingan dan pendekatan secara psikologis agar kenakalan remaja tidak
semakin parah. Banyak hal yang menadi penyebab kenakaln remaja, salah satu di
antaranya adalah mengenai latar belakang remaja itu sendiri.
Masa remaja adalah
masa yang penuh gejolak, masa pencarian jati diri, dan masa perkembangan
kejiwaan yang menentukan sosok seseorang di masa yang akan datang. Dalam proses
mempersiapkan diri menuju kedewasaannya seorang remaja sangat memungkinkan
sekali untuk mengembangkan potensi-potensi positif yang ada dalam dirinya.
Namun, tidak menutup kemungkinan ia pun akan rentan terhadap pengaruh-pengaruh
negatif dari luar yang dikarenakan kondisi jiwanya yang belum matang dan
sebagian pikiran remaja yang belum stabil (labil) dan seringkali mengalami
kebimbangan dalam hidupnya.
Setiap remaja
memiliki lingkungan yang berbeda-beda serta latar belakang ekonomi yang
berbeda-beda, pergaulan, keluarga, pendidikan dan seterusnya. Pergaulan yang
salah menjadi salah satu penyebab terjadinya kenakalan remaja. Apalagi dijaman
sekarang ini dengan alasan modernisasi para remaja ingin mencoba sesuatu yang
seharusnya tak pantas dikerjakan. Misalnya penggunaan obat terlarang seperti
narkoba, minum-minuman keras, pergaulan bebas dan sebagainya. Kalau kenakalan
remaja dibiarkan begitu saja tentu akan merusak masa depan mereka sendiri,
terlebih masa depan bangsa ini[U1] [U2] [U3] [U4] . Salah satu cantoh
yang paling dekatnya adalah meminum minuman keras (alcohol)
Kecanduan alkohol
adalah kondisi ketika seseorang tidak bisa lepas dari penggunaan zat tersebut
dengan tidak mengenal situasi. Pecandu akan menghabiskan banyak waktunya dengan
minum alkohol dan secara otomatis kebiasaannya ini menjadikan kadar alkohol
yang dikonsumsi menjadi tidak terkontrol. Selain berbahaya bagi kesehatan dan
keselamatan diri (misalnya apabila mengemudi dalam pengaruh alkohol), kecanduan
alkohol juga bisa merusak kehidupan pecandunya. Pada umumnya dapat terlihat
pada kualitas pekerjaan di kantor yang menjadi berantakan atau prestasi
pendidikan yang menurun drastis. Hubungan pecandu dengan orang-orang di
sekitarnya menjadi renggang.
Meminum minuman keras
adalah salah satu cantoh kenakalan remaja. Minuman keras ini mengandung alcohol
yang dapat mengakibatkan bahaya dalam diri manusia apalagi dalam diri seorang
remaja. Sangatlah disayangkan betapa anak remaja tersebut terlibat didalamnya.
Hal ini bisa merusak kehidupannya dan masa depannya. Kelakuan seperti ini sudah
banyak kita temukan. Anak-anak remaja dengan beraninya mencoba mengambil
tindakan yang tidak sewajarnya dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena factor
lingkungan, keluarga dan bisa juga dalam diri anak remaja tersebut. Dia tidak
bisa mengendalikan dirinya sehingga ia terjerumus didalam penyimpangan ini.
Inilah alasan penyusun membuat paper ini karena melihat keadaan remaja yang
sudah sangat memburuk apalagi di era yang semakin modern ini.
1.2 rumusan masalah
adapun rumusan dalam pembuatan paper
kenakalan remaja ini :
1. Apa yang di maksud
dengan remaja dan kenakalan remaja
2. Jenis kenakalan remaja
3. Factor penyebb
kenakalan remaja
4. Akibat kenakalan
remaja
5. Cra mengatasi
kenakalan remaja
1.3 batasan masalah
agar paper ini tidak terlalu luas, maka penyusun memberi batasan
yaitu kenakalan remaja dalam hal kecanduan alkohol atau minuman keras.
1.4 tujuan
Tujuan dari pembuatan
paper ini adalah agar dapat mengerti dan memahami tentang kehidupan anak
remaja. Bagaimana anak remaja beraul dengan sebenarnya. Dengan membaca paper
ini juga, maka dapat memberikan pelajaran yang baik yang dapat diteladani dan
dilakukan oleh para remaja. Sehingga tidak mudah terjatuh dalam hal kecanduan
alcohol, bisa menguasai diri dan terhindar dari masalah kenakalan remaja.
BAB 2
KECANDUAN REMAJA
TERHADAP ALKOHOL ATAU MINUMAN KERAS
2.1 Pengertian remaja dan kenakalan remaja
Masa remaja adalah
masa yang penuh gejolak, masa pencarian jati diri, dan masa perkembangan
kejiwaan yang menentukan sosok seseorang di masa yang akan datang. Dalam proses
mempersiapkan diri menuju kedewasaannya seorang remaja sangat memungkinkan sekali
untuk mengembangkan potensi-potensi positif yang ada dalam dirinya. Namun,
tidak menutup kemungkinan ia pun akan rentan terhadap pengaruh-pengaruh negatif
dari luar yang dikarenakan kondisi jiwanya yang belum matang dan sebagian
pikiran remaja yang belum stabil (labil) dan seringkali mengalami kebimbangan
dalam hidupnya.
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan,
atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa
anak-anak ke dewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang
dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut
akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Setiap masyarakat
di manapun mereka berada pasti mengalami perubahan, perubahan itu terjadi
akibat adanya interaksi antar manusia. Perubahan sosial tidak dapat dielakkan
lagi, berkat adanya kemajuan ilmu dan teknologi membawa banyak perubahan antara
lain perubahan norma, nilai, tingkah laku dan pola-pola tingkah laku baik individu
maupun kelompok.
Seperti yang dikemukakan oleh calon (dalam monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena
remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi menurut sri rumini &
siti sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita
dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut zakiah darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun
cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.[1]
Kenakalan remaja menjadi
hal yang perlu di waspadai dan lebih diperhatikan karena seiring berkembangnya
seorang anak, sudah sewajarnya seorang remaja melakukan sebuah kenakalan.
Selama kenakalan itu masih pada tingkat yang wajar. Oleh karena itu peran orang
tua dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukan penanaman
nilai, dan norma yang diberikan sejak dini dapat mempengaruhi sikap, perbuatan
mental seorang anak untuk dapat memilah mana hal yang perlu ditiru, dan mana
hal yang tidak patut ditiru, pada intinya seorang anak dapat melihat mana yang
baik dan mana yang tidak baik. Apabila peran orang tua tidak maksimal sejak
anak masih kecil, pada saat tumbuh menjadi seorang remajapun tidak menutup
kemungkinan seorang remaja berbuat hal yang melanggar aturan. Seperti banyak
contoh yang terjadi, seorang remaja kedapatan sedang merokok, meminum-minuman
keras, sampai sex bebas dilakukan tanpa rasa bersalah. Hal itu karena tidak
adanya pengawasan orang tua, atau kurangnya perhatian dari orang tua. Tidak
hanya dari orangtua tetapi juga dilingkungan sekitarnya seperti masyarakat, dan
sekolah.
2.2 Jenis-jenis kenakalan
remaja
Kenakalan yang
dilakukan oleh anak remaja bukan hanya satu jenis dan tentunya ini bisa merusak
kehidupan anak remaja. Jenis-jenis kenakalan remaja antara lain:
2.2.1
Peyalahgunaan narkoba
Narkoba
bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan
membaca berita tentang narkoba di media elektronik maupun mediacetak. Di
indonesia, peredaran obat terlarang ini sudah menjadi alah satu permasalahan
utama yang harus segera diatasi. Menurut kurniawan (2008) adalah zat kimia yang
dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta
perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum,
dihirup, suntik, intravena, dan lain Sebagainya.sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa dipakai
untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah
diluar batas dosis.[2]
Pengguna narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan
menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya
sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem
neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam
pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan
aspek sosial.
2.2.2
Seks bebas
Menurut desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala
cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari
kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan
kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma
karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.[3]
Pergaulan positif berupa kerja sama antara individu atau
kelompok yang bermanfaat. Sedangkan pergaulan negatif mengarah pada pergaulan
bebas yang harus dihindari oleh setiap masyarakat khususnya bagi remaja yang
masih labil atau masih mencari jati dirinya dan di usia remaja lebih mudah
terpengaruh serta belum dapat mengetahui baik atau tidaknya perbuatan
tersebut.
2.2.3Ttawuran antara
pelajar
Dalam kamus bahasa indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai
perkelahian yangmeliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang
manusia yang belajar. Sehinggapengertian tawuran pelajar adalah perkelahian
yang dilakukan oleh sekelompok orang yangmana perkelahian tersebut dilakukan
oleh orang yang sedang belajarsecara psikologis, perkelahian yang melibatkan
pelajar usia remaja digolongkan sebagai salahsatu bentuk kenakalan remaja
(juvenile deliquency).. Faktor yang
menyebabkan tawuran remaja tidak lahhanya
datang dari individu siswa
itu sendiri.melainkan juga terjadi karena faktor-faktor lain yang datang dari
luar individu, diantaranyafaktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
lingkungan.
2.2.4 Minuman keras
atau kecanduan alkohol
Minuman keras (disingkat miras), minuman suling, atau spirit adalah minuman beralkohol yang mengandung etanol yang dihasilkan dari penyulingan (yaitu, berkonsentrasi lewat distilasi) ethanol diproduksi dengan
cara fermentasi biji-bijian, buah,
atau sayuran.[1] contoh minuman keras
adalah arak, vodka, gin, baijiu, tequila, rum, wiski, brendi, dan soju.[4]
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat
menimbulkan efek samping ganggguan mental organik (gmo),
yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya gmo
itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif
alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah
takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
Yang dimaksud dengan minuman keras ialah segala jenis minuman
yang memabukan, sehingga dengan meminumnya menjadi hilang kesadarannya, yang
termasuk minuman keras seperti arak (khamar) minuman yang banyak mengandung
alkohol, seperti wine, whisky brandy, sampagne, malaga dan lain-lain, selain
itu juga ada benda padat yang bias memabukkan seperti ganja, morfin, candu, pil
bk, nipan, magadon, dan lain-lain atau biasa yang di sebut dengan narkoba dan
lain-lain sama termasuk kategori minuman keras (zulvikar, 2008).
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol.
Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran.
Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan
saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.
Dari pengertian di atas kita dapat melihat bahwa banyak di
sekitar kita yaitu jenis minum-minuman keras, bahkan di sekitar kita, tanpa
kita sadari sudah banyak orang-orang yang telah mengkonsumsi minuman keras dan
bisa saja orang itu adalah keluarga, saudara atau teman-teman kita yang ada di
sekeliling kita. Untuk itu perlu berhati-hati. Jangan sampai kita terjebak atau
tidak dapat menguasai diri kita sehingga kita mau mencaba dan mencaba dan pada
akhirnya terjadilah yang namanya kecanduan alcohol.hal inilah yang merusak
kehidupan para remaja saat ini.
2.3 Faktor penyebab
kenakalan remaja
Menurut zakiah daradjat
(1992:28) yang dimaksud dengan masa remaja yaitu: satu tingkat umur, di mana
anak-anak tidak anak-anak lagi, akan tetapi belum bisa dipandang dewasa. Jadi
remaja adalah umur yang belum dapat menjembatani antara anak-anak dan umur
dewasa.[5] dimasa inilah anak remaja
sering mengalami berbagai tantangan termasuk dalam lingkungan bermainnya.
Inilah masa yang sulit, sehingga kalua tidak bisa diatasi dapat membahayakan
diri seorang remaja. Kenakalan remaja bukanlah hal yang baru. Setiap remaja
yang tidak bisa mengatasi dirinya atau mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang
negative, dia akan terjerumus didalamnya. Dia akan melakukan hal yang
menyimpang, yang tidak sewajarya dilakukan oleh anak remaja. Berikut adalah hal
atau factor-faktor yang mempengaruhi anak remaja bisa melakukan hal-hal
menyimpang (kenakalan remaja) :
2.3.1
Keadaan keluarga
Keadaan keluarga yang dapat menjadikan sebab
timbulnya kenakalan remaja dapat berupa keluarga yang tidak normal (broken
home) maupun jumlah anggota keluarga yang kurang menguntungkan. Broken home
terutama perceraian atau perpisahan orang tua dapat mempengaruhi
perkembangangan anak. Dalam keadaan ini anak frustasi, konflik-konflik
psikologis sehingga keadaan ini dapat mendorong anak menjadi nakal.
Keadaan
keluarga merupakan salah satu penyebaba kenakalan remaja juga dapat ditimbulkan
oleh kebiasaan perilaku orang tua, seperti dikemukankan oleh papalia, olds dan
feldman (2001 : 474 ) sebagai berikut, ”parent cronic deliquent often failed to
reinforce good behavior in early childhood and were harsh or inconsaistent, or
both, in punishing misbehavior.” Pendapat senada dikemukakan mustafit amna (2002
: 2) yang mengatakan faktor keluarga penyebaba kenakalan anak adalah perhatian
dan penghayatan dan pengamalan orang tua atau keluarga terhadap agama. Nelson,
rutter, dan giller dalam easler dan medway (2004:74) juga mengatakan. ” ..
Antisocial behaviors resulf from socialization processes at home or in peer
group.”
2.3.2
Keberadaan pendidikan formal
Dewasa
ini sering terjadi perlakuan guru yang tidak adil, hukuman yang kurang
menunjang tercapainya tujuan pendidikan, ancaman dan penerapan disiplin terlalu
ketat, disharmonis hubungan siswa dan guru, kurangnya kesibukan belajar di
rumah. Proses pendidikan yang kurang menguntungkan bagi perkembangan jiwa anak
kerapkali memberikan pengaruh kepada siswa untuk berbuat nakal, sering disebut
kenakalan remaja.
Di dalam
sekolah terjadi interaksi antara remaja (siswa) dengan sesamanya, juga
interaksi antara siswa dengan pendidik, interaksi yang mereka lakukan di
sekolah sering menimbulkan akibat sampingan yang negatif. Seperti pendapat sri
jayantini (2004:3) yang mengatakan sifat anak yang selalu ingin mengungguli
temannya dengan cara menekan atau mengancam bila dibiarkan saja, memberikan
peluang bagi anak untuk menyelesaikan setiap masalah dengan cara kekerasan.[6]
Anak-anak
yang memasuki sekolah tidak semuanya berwatak baik, baik dari kebiasaan anak
yang negatif maupun dari faktor keluarga anak (siswa). Dengan keadaan ini akan
mudah menimbulkan konflik-konflik psikologis yang dapat menyebabakan anak
menjadi nakal. Pengaruh negatif sekolah juga dapat datang dari yang langsung menangani
proses pendidikan antara lain : kesulitan ekonomi yang dialami pendidik,
pendidik sering tidak masuk, pribadi pendidik yang tidak sesuai dengan jiwa
pendidik.
2.3.3
Keadaan masyarakat
Anak
remaja (siswa) sebagai anggota masyarakat selalu mendapat pengaruh dari
lingkungan masyarakatnya. Pengaruh tersebut adanya beberapa perubahan sosial
yang cepat yang ditandai dengan peristiwa yang sering menimbulkan ketegangan
seperti persaingan dalam ekonomi, pengangguran, masmedia, dan fasilitas
rekreasi.
2.3.4
Kondisi ekonomi
Pada
dasarnya kondisi ekonomi memiliki hubungan erat dengan timbulnya kejahatan.
Adanya kekayaan dan kemiskinan mengakibatkan bahaya besar bagi jiwa manusia,
sebab kedua hal tersebut mempengaruhi jiwa manusia dalam hidupnya termasuk
anak-anak remaja. Anak dari keluarga miskin ada yang memiliki perasaan rendah
diri sehingga anak tersebut dapat melakukan perbuatan melawan hukum terhadap
orang lain. Seperti pencurian, penupian dan penggelapan. Biasanya hasil yang
diperoleh hanya untuk berfoya-foya.
Timbulnya
pengangguran yang semakin meningkat di dalam masyarakat terutama anak-anak
remaja akan menimbulkan peningkatan kejahatan bahkan timbilnya niat di kalangan
remaja untuk berbuat kejahatan. Keadaan ini tentunya dapat mempengaruhi
motivasi siswa dalam belajar sehingga kadang jadi tidak bersemangat untuk
belajar.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi
kenakalan seorang remaja :
2.3.4.1 Faktor internal
·
Krisis identitas: perubahan biologis dan
sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan
akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
·
Kontrol diri yang lemah: remaja yang tidak bisa
mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak
dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang
telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
2.3.4.2 Faktor eksternal
·
Keluarga dan perceraian orangtua, tidak
adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota
keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di
keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama,
atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya
kenakalan remaja.
·
Teman sebaya yang kurang baik
·
Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang
kurang baik.
Kenakalan remaja
dalam hal kecanduan alcohol atau minuman keras
2.4 Akibat kenakalan
remaja
Seseorang pecandu
minuman keras tidak dapat lagi berhenti minum tanpa merasakan akibat yang buruk
bagi dirinya. Ia menjadi tergantung pada minuman keras, secara fisik maupun
psikologis. Minuman keras merupakan penekanan (depresant) terdapat aktifitas di
bagian susuan saraf pusat. Peminum minuman keras akan kekuranagn rasa pencegah
atau sifat menghalangi. Ia merasa bebas dari rasa tanggungjawab dan kegelisahan.
Pengawasan terhadap pikiran dan badan terancam akibat dirinya mabuk (sasangka,
2003 dalam ulfah, 2005).[7]
Pemakai merasa tegas,
euforia, hambatan dirinya kurang sehingga berbicara lebih banyak dari biasanya,
merasa lebih bebas dalam hubungan antar personal, muka kelihatan
kemerah-merahan karena tekanan darah dan denyut jantung meningkat. Peminum akan
gelisah, tingkah lakunya kacau, bicara tidak benar dan lain sebagainya.
2.5 Cara mengatasi
kenakalan remaja
Untuk menghindari masalah
yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman
bergaul yang sesuai, orang tua hendaknya juga memberikan kesibukan dan
mempercayakan sebagian tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian
tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan paksaan maupun mengada-ada. Si remaja
di beri pengertian yang jelas sekaligus diberikan teladan. Sebab dengan
memberikan tanggung jawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu ’ kluyuran ”
tidak karuan dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban
serta tanggung jawab dalam rumah tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta
mampu memecahkan masalah sehari-hari, mereka dididik mandiri.
2.5.1
Peranan ibu bapa
Ibu bapa perlu menghulurkan kasih sayang yang tidak peduli ksih saying kepada anak-anak. Hal ini demikian kerana
remaja merupakan golongan yang sangat menginginkan perhatian. Naluri mereka
yang mudah memberontak sudah pasti dapat ditenangkan menerusi perasaan cinta
ibu bapa terhadap anak-anak. Api kemarahan dan banteng keegoan yang menebal di
dada mereka pasti mudah diruntuhkan dengan kasih sayang ibarat menatang minyak
yang penuh kepada anak-anak. Andai kata remaja ketandusan kasih sayang, sudah
pasti mereka akan mencari haluan lain untuk melepaskan diri dari kepompong
ketidakselesaan. Natijahnya, mereka akan mula bergaul dengan rakan sebaya untuk
mencari keseronokan serta mengambil alkohol untuk melepaskandiri daripada
permasalahan.
2.5.2
Melakukan sosialisasi menanamkan kebiasaan yang baik
Menanamkan kebiasaan
yang baik di kalangan keluarga maupun masyarakat terutamanya para remaja
tentang bahaya dan akibat pengambilan minuman keras. Hal ini boleh diadakan di
tempat umum dan juga sekolah supaya anak-anak sekolah mendapat pengetahuan
tentang kesan daripada arak.
2.5.3
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan hal
yang baik.
Tidak hanya dari keluarga saja, tetapi guru disekolah juga berperan
aktif dalam membina dan mendidik anak remaja. Caranya adalah dengan memberikan nilai-nili
yang benar, mengajarkan dan menanamkan modal kebaikan didalam diri anak
tersebut. Guru tidak hanya sekedar mengajar tapi juga memberikan contoh dan
teladan yang baik.
Anak juga jangan sembarangan memilih teman. Anak yang baik hendaknya
bergaul dengan cara yang baik dan berteman dengan ornag yang baik pula. Itulah
anak yang menginginkan kebaikan dan masa depan yang indah dan cemerlang.
2.5.4
Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
Orang tua adalah teladan pertama bagi anak-anaknya. Tempat anak pertama
sekali mendapat didikan pertama sekali adala dari keluarga. Kedua ornag tua mempraktekan dan menerapkan
sikap yang benar dalam keluarga terutama dalam mengarahkan anak-anaknya. Tidak
hanya bisa menegur, menasehati, tapi juga melakukannya atau menjadi teladan
bagi anak-anaknya. Dengan demikian anak tersebut akan mengikuti dan menuruti
apa yang diajarkan kepadanya sehingga ia tidak akan menyimpang dan masa
depannya tidak terhambat oleh perbuatan yang tidak wajar ini.
2.6.5 remaja pandai memilih teman dan lingkungan
yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana
remaja harus bergaul.
Seperti yang dikatakan
diatas, anak remaja harus pandai memilih teman bergaul karena teman dapat
memberikan pengaruh. Teman yang baik dapat memberikan pengaruh yang baik dan
teman yang nakal dapat memberikan pengaruh yang tidak baik kepada sesamanya.
Maka dari itu perlu kewaspadaan dan kpandaian agar tidak salah dalam bergaul
dan memilih teman.
2.6.6 remaja membentuk
ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai
dengan harapan.
Remaja harus mampu menguasai dirinya sendiri. Jangan
mudah terpengaruh. Remaja mampu memposisikan diri dan menguasai segala keadaan.
Mampu membedakan mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya tidak
dilakukan.
Bab 3
1.1 Kesimpulan
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa
pencarian jati diri, dan masa perkembangan kejiwaan yang menentukan sosok
seseorang di masa yang akan datang. Dalam proses mempersiapkan diri menuju
kedewasaannya seorang remaja sangat memungkinkan sekali untuk mengembangkan
potensi-potensi positif yang ada dalam dirinya. Namun, tidak menutup
kemungkinan ia pun akan rentan terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari luar
yang dikarenakan kondisi jiwanya yang belum matang dan sebagian pikiran remaja
yang belum stabil (labil) dan seringkali mengalami kebimbangan dalam hidupnya.
Minuman keras (disingkat miras), minuman suling, atau spirit adalah minuman beralkohol yang mengandung etanol yang dihasilkan dari penyulingan (yaitu, berkonsentrasi lewat distilasi) ethanol diproduksi dengan
cara fermentasi biji-bijian, buah,
atau sayuran.[1] contoh minuman keras
adalah arak, vodka, gin, baijiu, tequila, rum, wiski, brendi, dan soju.[8]
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman
beralkohol dapat menimbulkan efek samping ganggguan mental organik (gmo),
yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya gmo
itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif
alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah
takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk. Kenakalan remaja
dapat disebabkan oleh factor lingkungan yang tidak mendukung, teman bergaul dan
cara didik orang tua maupun disekolah. Untuk mengatasi hal ini perlu pengawasan
dan kehati-hatian untuk anak remaja.
1.2 Saran
Dengan membaca paper
ini, penyusun mengharapkan supaya kita semua yang masih remaja tidak mudah
terjerumus ke hal-hal yang tidak baik. Bisa lebih berhati-hati dan juga bisa
menasehati taman yang lain atau orang lain. Semoga paper ini dapat bermanfaat .
DAFTAR PUSTAKA
https://siswatibudiarti.wordpress.com/2010/12/23/kenakalan-remaja-bentuk-penyebab-dan-cara-mengatasinya
https://siswatibudiarti.wordpress.com/2010/12/23/kenakalan-remaja-bentuk-penyebab-dan-cara-mengatasinya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Minuman_keras
[5] https://siswatibudiarti.wordpress.com/2010/12/23/kenakalan-remaja-bentuk-penyebab-dan-cara-mengatasinya/
[6] https://siswatibudiarti.wordpress.com/2010/12/23/kenakalan-remaja-bentuk-penyebab-dan-cara-mengatasinya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar